"Kami Terpaksa TIDAK Siarkan Piala Dunia Wanita" - Diperlakukan Tak Adil, Presiden FIFA Ancam Boikot

  • FIFA jual hak siar Piala Dunia Wanita secara terpisah tahun ini
  • Infantino berkata tawaran yang mereka terima "tidak adil"
  • Ancam boikot siaran

APA YANG TERJADI?

Tahun ini, untuk pertama kalinya, FIFA menjual hak siar Piala Dunia pria dan wanita secara terpisah dan presiden FIFA Gianni Infantino berkata tawaran yang mereka terima dari Inggris, Spanyol, Italia, Jerman, dan Prancis "mengecewakan" dan terasa seperti "tamparan" bagi para pemain.

KATA MEREKA:

"Tawaran dari para broadcaster, terutama dari 'lima besar' negara Eropa, masih sangat mengecewakan," ucap Infantino. "Di saat broadcaster rela membayar $100 juta-$200 juta demi mendapatkan hak siar Piala Dunia FIFA pria, mereka cuma menawarkan $1 juta-$10 juta untuk Piala Dunia Wanita FIFA."

"Ini menjadi tamparan di wajah bagi semua pemain hebat di Piala Dunia Wanita FIFA dan bagi semua wanita di seluruh dunia."

"Adalah kewajiban moral dan legal bagi kita untuk tak menjual Piala Dunia Wanita FIFA di harga yang terlalu rendah. Oleh karena itu, jika tawarannya masih tidak adil, kami akan terpaksa untuk tidak menyiarkan Piala Dunia Wanita FIFA ke 'lima besar' negara Eropa."

NEGARA MANA SAJA YANG IKUT PIALA DUNIA?

Digelar di Australia dan Selandia Baru, Piala Dunia Wanita diramaikan oleh delapan grup yang berisikan empat tim, dan terdapat delapan negara yang melakoni debut mereka di edisi 2023 - Haiti, Republik Irlandia, Maroko, Panama, Filipina, Portugal, Vietnam, dan Zambia. Amerika Serikat, yang merupakan juara bertahan sekaligus terbanyak, masih akan diunggulkan, dan akan meladeni tantangan dari raksasa Eropa seperti Inggris, Jerman, dan Spanyol untuk mempertahankan mahkota mereka pada turnamen yang digelar pada 20 Juli-20 Agustus 2023 ini.

DALAM FOTO:

Gianni Infantino 2023GettyKeira Walsh England Women 2022GettyWendie Renard France Women 2022Getty

SELANJUTNYA UNTUK PIALA DUNIA WANITA?

Kurang tiga bulan dari dimulainya Piala Dunia Wanita, FIFA dan para broadcaster akan melanjutkan negosiasi untuk menyepakati harga yang dianggap adil.

Iklan