Zahra Muzdalifa - Cerezo OsakaJFA Admin

Zahra Muzdalifah: Tidak Ada Liga (Wanita) Di Indonesia, Bagaimana Saya Bisa Berkembang?

Zahra Muzdalifa menjadi pemain wanita Indonesia pertama yang sukses menjadi pemain profesional pertama di Jepang dengan bergabung bersama Cerezo Osaka pada Juli kemarin.

Bintang berusia 22 tahun tersebut berlabuh ke Asia Timur setelah membela Persija Wanita, Asiana Soccer School, dan klub Inggris South Shield FC.

Artikel dilanjutkan di bawah ini
Zahra Muzdalifa - Cerezo OsakaJFA Admin

Rupanya, tekad Zahra untuk berkarir ke luar negeri didorong vakumnya Liga Putri di Indonesia sejak pandemi covid. Ia berharap keberhasilannya mendapat kontrak dari salah satu klub terbesar di Asia, akan membuka jalan untuk pemain-pemain wanita Indonesia lainnya.

"Tidak ada liga (wanita) di negara saya dan bagaimana saya bisa mengembangkan teknik jika tidak ada liga, hanya berlatih dengan pemain pria, tetapi tidak ada kompetisi (wanita)," ujar Zahra dalam wawancara eksklusif bersama Persol.

"Karena itulah, saya ingin ke luar negeri.

"Saya pergi keluar negeri seperti ini, sebenarnya juga untuk membuka pintu kepada orang lain agar mereka bisa bermain di luar negeri.

"Dan, sebenarnya banyak orang punya kesempatan untuk bermain di luar negeri. Tetapi mereka merasa takut.

"Mereka takut keluar dari zona nyaman. Mereka takut menjadi yang pertama. Jadi biarlah saya menjadi yang pertama danbiar saya tunjukkan kepada kalian, bahwa tidak begitu buruk untuk keluar dari zona nyaman."

Selain itu, Zahra juga membicarakan tentang takoyaki dan juga motto hidupnya. Tonton wawancara selengkapnya di sini:

Iklan