Alan Smith - Pemain TerlupakanGetty

Alan Smith: Pahlawan Leeds United Yang Abaikan Idealisme Demi Gabung Manchester United

Mungkin tidak banyak orang yang mengingat nama Alan Smith, seorang mantan pesepakbola papan atas Inggris yang pernah berkostum Manchester United.

Namun bagi para pendukung Leeds United dan Manchester United, nama pemain yang lahir pada 28 Oktober 1980 itu punya tempat khusus dalam ingatan mereka.

Smith lahir di Rothwell, Yorkshire, wilayah yang begitu identik dengan Leeds. Ia merupakan salah satu pemain dari era kejayaan Leeds pada akhir 90-an, dengan skuad asuhan David O’Leary kala itu dihuni nama-nama yang menjanjikan seperti Mark Viduka, Harry Kewell, Rio Ferdinand, Jonathan Woodgate, Lee Bowyer, Ian Harte dan Michael Bridges.

Artikel dilanjutkan di bawah ini

Seolah-olah ditakdirkan menjadi pemain besar, debut profesional Smith juga terjadi di laga besar tepatnya pada 14 November 1998, ketika Leeds bertandang ke markas Liverpool di Liga Primer Inggris.

Tertinggal dari tuan rumah yang memimpin berkat gol Robbie Fowler, manajer Leeds, O'Leary berjudi dengan memasukkan Smith, yang saat itu berusia 18 tahun. Keputusan itu dibayar tuntas oleh Smith, mencetak gol penyeimbang sekaligus menginspirasi kemenangan timnya 3-1 di Anfield.

Alan Smith Liverpool v LeedsGetty

Smith langsung menjadi sorotan media Inggris selepas pertandingan itu, banyak yang antusias membahas bagaimana kelanjutan masa depan sang wonderkid.

Leeds nyaris memenangkan Liga Primer musim 2000/01, dan hanya kalah bersaing dengan rival mereka, Manchester United yang pada akhirnya menjadi juara.

Selain itu, Leeds juga sukses mencapai semi-final Liga Champions tapi kalah dari Valencia. Pengalaman adalah kekurangan mereka, maklum skuad mereka dihuni banyak sekali pemain muda pada waktu itu.

Musim itu juga ditandai dengan kegemilangan Smith, mencetak 18 gol, statistik yang mengesankan jika melihat posisinya yang lebih kerap ditempatkan melebar alih-alih sebagai striker utama sesuai dengan posisi aslinya.

Debut internasional juga dibukukannya, pada Mei 2001, Smith tampil untuk pertama kalinya bagi tim nasional senior Inggris dalam kemenangan 4-0 atas Meksiko.

Sayangnya, reputasi Smith sebagai pemain meningkat di tengah situasi tim yang memburuk. Setelah finis kelima di Liga Primer musim 2001/02, Leeds anjlok ke peringkat ke-15 pada musim berikutnya dan itu menjadi tanda dari berakhirnya sebuah era kejayaan.

Beberapa nama besar klub seperti Viduka, Kewell, Ferdinand dan Bowyer memilih untuk meninggalkan Leeds, Smith tetap loyal pada klub masa kecilnya.

Smith memenangkan penghargaan Pemain Terbaik Klub di musim 2002/03 dan 2003/04. Sesudah itu, Leeds terdegradasi ke kasta kedua. Air mata Smith pada hari terakhir menyimpulkan cintanya pada klub, sekaligus menandai perpisahannya dengan Leeds.

Pada musim panas 2004, Smith bergabung dengan Manchester United seharga £7 juta. Awalnya banyak fans Leeds tidak bisa menerima keputusan itu karena sudah menganggapnya sebagai pahlawan dan Smith sendiri pernah berkoar bahwa tidak akan mau bermain untuk United.

Kisah Smith yang mengabaikan idealismenya untuk pindah ke United sebenarnya bisa dipahami. Itu bukan murni keinginannya, fakta bahwa Leeds kala itu yang mengalami krisis finansial hingga tak kuasa membayar gajinya menjadi faktor utama di balik kepergiannya, belum lagi hanya United yang memberikan tawaran menggiurkan yang sulit ditolak oleh Leeds. Tapi apa daya, fans terlanjur membencinya.

"Saya benar-benar mengatakannya [tak mau bermain untuk Manchester United]," kenang Smith soal kontroversi transfernya. "Saya masih muda dan naif, dan tak pernah berpikir jika Man United akan menginginkan saya dan Leeds mau menjual saya. Lihat betapa konyol diri saya."

"Saya juga tidak pernah membayangkan Leeds bisa terdegradasi. Saya mungkin tidak akan pernah pergi jika kami tidak terdegradasi, tapi Leeds mencoba menjual saya kepada penawar tertinggi. Leeds yang saya tinggalkan bukanlah Leeds yang saya kenal. Ada orang yang bertanggung jawab atas klub yang tidak saya sukai. Namun hal terakhir yang saya inginkan adalah melihat Leeds bangkrut."

Smith langsung memukau bagi United, mencetak gol dalam laga debutnya saat tim barunya kalah 3-1 dari Arsenal di Community Shield. Pada debutnya di Liga Primer, Smith juga mencuri hati publik Old Trafford dengan mencetak gol kemenangan atas Norwich City melalui tendangan voli yang brilian.

Alan Smith breaking leg during the FA Cup fifth round match between Liverpool vs Manchester United - Anfield 2006Getty

Tapi sayang, cedera menjadi momok baginya musim itu. Pencapaian golnya hanya sebatas sepuluh dan lebih banyak menghabiskan waktunya di bangku cadangan.

Di United pula Smith mengalami transformasi karier. Sir Alex Ferguson, yang memandangnya sebagai pemain penuh energi dan ulet, menilainya cocok untuk menjadi penerus sempurna untuk Roy Keane di ruang mesin lini tengah United. Ia tidak kesulitan berganti posisi dari striker ke gelandang bertahan, solid mengisi ketidakhadiran Keane karena cedera, sebelum tiba pertandingan yang titik terburuk dalam perjalanan kariernya.

Pada Februari 2006, United menghadapi Liverpool di Anfield dalam pertandingan putaran kelima Piala FA. Di pengujung laga, saat Liverpool unggul 1-0, Smith berusaha membendung tendangan bebas jarak jauh John Arne Riise. Ia memang mampu memblokir laju bola, tapi salah mendarat hingga berujung patah pergelangan kaki. Cederanya sangat serius.

Smith tidak bermain sepakbola selama tujuh bulan, dan pada usia 25 tahun, secara efektif menandai penurunan dalam kariernya. Ketika United memenangkan Piala Liga pada 2006, semua pemain mengenakan kaus yang mendedikasikan selebrasi juara untuk Smith.

Musim 2006/07 menjadi musim terakhir Smith di United, dan masalah kebugaran fisik selali menghantuinya selepas itu.

Setelah meninggalkan United, Smith kemudian memperkuat Newcastle United dan bertahan selama lima tahun di sana sebelum kemudian pindah ke MK Dons dan Notts County, yang menjadi klub terakhirnya sebagai pemain aktif.

Smith pensiun pada usia 38 tahun setelah sempat menjalani peran sebagai manajer interim Notts County di League Two pada musim 2017/18, musim terakhirnya sebelum dilepas oleh klub.

Iklan