Andy Van der Meyde Ajax Roma Champions League 2003Getty Images

Andy Van Der Meyde - Karier Hancur Lebur Gara-gara Terlena Gemerlap Dunia Malam

Di era akhir 90-an dan awal 2000-an, Ajax tampaknya berhasil melahirkan bakat cemerlang lainnya, dengan De Godenzonen memang terkenal dengan pembibitan pemain mudanya.

Salah satu nama yang mencuat adalah Andy van der Meyde. Seorang winger lincah paket lengkap. Akselerasi, olah bola, akurasi umpan hingga tendangan jarak jauhnya merupakan kelebihan yang dia miliki, sampai-sampai dia digadang-gadang bakal menjadi "lokomotif kejayaan Belanda".

Tetapi, semua harapan dan pujian untuknya lenyap seketika setelah dunia malam melahapnya. Alkohol, seks hingga narkoba benar-benar membuatnya hancur lebur.

Artikel dilanjutkan di bawah ini

Padahal, Van der Meyde langsung mencuri perhatian Eropa ketika menembus tim senior Ajax. Meski awalnya dia cukup kesulitan dan dipinjamkan ke Twente selama musim 1999/2000, sang winger akhirnya mampu membuktikan kualitasnya.

Selama lima tahun membela De Godenzonen, Van der Meyde sukses mengemas 21 gol dan 32 assist dalam 122 penampilan di semua kompetisi.

Enam gelar berhasil ia persembahkan untuk publik Johan Cruyff ArenA, yakni dua trofi Eredivisie, dua KNVB Cup dan dua Johan Cruyff Shield atau Piala Super Belanda. Selama di Ajax, dia merupakan salah satu bintang yang bermain bersama pemain-pemain jempolan seperti Zlatan Ibrahimovic, Wesley Sneijder, Rafael van der Vaart dan Steven Pienaar.

Rafael van der Vaart, Andy van der Meyde, Ajax, 05272001PROSHOTS

Tampil gemilang bersama Ajax membuatnya banjir tawaran dan selama musim panas 2003, dia menjadi prospek panas pada waktu itu. Sejumlah klub top Eropa telah dikaitkan dengan kepindahannya, hingga pada akhirnya dia memutuskan hijrah ke Inter Milan, yang kala itu menebusnya dengan biaya £4 juta.

Tetapi, keputusan itu justru menjadi awal kehancuran kariernya.

Awalnya ia memang diharapkan bisa menjadi bintang di Giuseppe Meazza, namun itu semua dengan cepat berubah menjadi cacian dan hinaan. Gaya sepakbola Italia yang mengandalkan pertahanan kuat membuat Van der Meyde tidak bisa apa-apa, dan dia pun akhirnya hanya menjadi penghangat bangku cadangan.

Selama musim debutnya di Italia, Van der Meyde hanya bermain sebanyak 14 kali di Serie A dan hanya mencetak satu gol.

Kariernya semakin anjlok ketika menjalani musim keduanya bersama Nerazzurri setelah Roberto Mancini ditunjuk sebagai pelatih kepala. Dengan skema 4-4-2, Van der Meyde benar-benar tak mendapatkan tempat, tetapi ia tetap mampu mencatatkan 18 penampilan di Serie A, namun tidak mampu mencatatkan satu pun gol dan assist.

Dia pun melampiaskan semua kekesalannya tersebut pada hal-hal negatif. Awalnya, dia mulai mencicipi alkohol, sampai akhirnya dia menjadi peminum keras. Dalam buku biografinya yang terbit pada 2012 dengan judul 'Geen Genade' (Tanpa Ampun), Van der Meyde menjelaskan awal mulanya dia mulai kecanduan alkohol.

Van der Meyde InterGetty Images

"Saya tidak pernah keluar rumah sampai tahun kedua saya di Italia. Ketika saya tahu saya tidak bermain lagi, bagi saya itu seperti liburan," ucapnya dikutip dari BBC. "Jadi, saya pergi keluar dan minum. Saya tidak memikirkan sepakbola lagi. Saya depresi karena saya tidak bermain lagi."

Pada musim panas 2005, Van der Meyde akhirnya dijual ke Everton setelah menolak tawaran menggiurkan dari AS Monaco. Klub Ligue 1 kala itu menawarinya sebuah apartemen mewah di French Riviera dengan gaji yang besar, tetapi ia menolaknya karena tempat yang akan ditinggalinya membutuhkan halaman yang sangat luas untuk menampung hewat peliharannya, termasuk 11 kuda, unta dan zebra.

Alih-alih menemukan kembali permainannya di Inggris, karier Van der Meyde malah semakin anjlok. Belum lama berada di Merseyside, ia sudah membuat heboh klub.

Dia membawa putra temannya yang berusia 16 tahun untuk ke klub tari telanjang sebagai hadiah ulang tahun. Tetapi, petaka muncul ketika dia bertemu dengan salah satu penari di sana, yang bernama Lisa.

Pada akhirnya, Van der Meyde jatuh cinta dan mereka mulai berselingkuh. Namun, dengan cepat istrinya mengetahui hal tersebut setelah menyewa seorang detektif. Istrinya pun memutuskan untuk meninggalkannya dan pulang ke Italia bersama anak-anaknya.

Hal-hal di luar lapangan membuatnya tidak benar-benar fokus dengan sepakbola. Apalagi, dia dan Lisa memiliki seorang anak dengan penyakit perut yang cukup serius dan harus berjuang untuk hidup di rumah sakit.

Empat tahun dia berada di Everton, ia hanya bermain sebanyak 23 kali. Manajer The Toffees kala itu, David Moyes, tidak menggubris masalah Van der Meyde dan malah menyuruhnya untuk segera pergi.

"[Moyes] berkata kepada saya, 'Pergi ke London, Anda bisa bermain di sana.' Saya menjawab 'Saya tidak ingin pergi ke London. Anak saya di rumah sakit. Saya ingin tinggal di sini.' Dia kemudian berkata 'Selalu ada sesuatu dengan anak Anda. selalu ada masalah'."

Andy van der Meyde EvertonGetty

"Sejak saat itu, saya berpikir, 'Persetan dengan Anda. Anda berbicara seperti itu tentang anak saya? Anda dapat melakukan apapun yang Anda inginkan dengan saya sekarang.' Itu tidak bisa dipercaya."

Tak lama setelah itu rumahnya dibobol maling, anjing kesayangannya, mobil Ferrari, Mini Cooper dan delapan jam tangan Rolex raib dan para maling meminta tebusan sebesar £5 ribu.

Dalam bukunya ia menuliskan: "Saya melapor ke David Moyes dan dia mendenda saya £30 ribu karena Everton memiliki aturan bahwa Anda tidak boleh terlihat di bar atau klub mana pun dua hari sebelum pertandingan."

"Setelah beberapa pekan yang gila, saya pikir ketika saya pergi ke pertandingan dan bermain pada hari Sabtu semuanya akan kembali normal. Kemudian saya berharap itu akan berhenti."

"Ketika hal-hal seperti ini terjadi, orang-orang jelas akan menganggap saya orang yang bermasalah. Tapi sebenarnya tidak. Saya hanya seorang pria biasa."

The Toffees pun memutuskan untuk tidak memperpanjang kontraknya, dan ia menganggur selama lebih dari satu tahun dari 2009 hingga 2010. Di rentang waktu itulah dia merasa berada di titik terendah dalam hidupnya dan kecanduan obat-obatan terlarang.

Dia akhirnya sadar dan meminta agennya untuk mencari klub. Pada 2010, ia menyetujui kontrak jangka pendek bersama PSV, tetapi dia tidak pernah mampu tampil maksimal. Van der Meyde akhirnya gantung sepatu pada 2011 di usia 31 tahun. Namun, ia kembali merumput untuk bermain bersama tim amatir Belanda WKE selama enam bulan.

Setelah benar-benar meninggalkan sepakbola, ia merasa sudah bersih dan tersadar. Uniknya, ia sempat menjadi wasit untuk Piala Dunia Lingerie pada 2014 silam, mengklaim itu pengalaman menarik yang ia rasakan dalam hidupnya.

Kini, ia aktif sebagai YouTuber, di mana ia kerap berbincang dengan pesepakbola di dalam mobil. Selain itu, dia juga sudah menikah dengan Melisa Schaufeli dan hidup bahagia.

Iklan