Byron Moreno Maldini ItalyGetty Images

Apa Yang Terjadi Dengan Byron Moreno Wasit Kontroversial Italia Vs Korea Selatan Di Piala Dunia 2002?

Siapa yang tak ingat dengan Piala Dunia 2002 di Korea Selatan dan Jepang?

Memang, Brasil mampu menjadi juara dengan rentetan pemain bintangnya. Tetapi, di edisi itu sorotan jelas tertuju pada pertandingan kontroversi antara Italia melawan tuan rumah, Korea Selatan.

Korsel secara heroik mampu menyingkirkan Italia di babak 16 besar dengan skor 2-1. Sembilan kartu kuning dan satu kartu merah tercipta di laga itu. Sejumlah keputusan kontroversi juga dilakukan oleh wasit Byron Moreno.

Artikel dilanjutkan di bawah ini

Nama Moreno menjadi mimpi buruk Italia kala itu, dan kepemimpinannya di pertandingan melawan Korea Selatan pada Juni 2002 masih teringat oleh masyarakat Italia sampai sekarang.

Wasit asal Ekuador dan asistennya membuat serangkaian keputusan kontroversi yang seolah-olah menguntungkan tuan rumah, termasuk dua gol Gli Azzurri yang dianulir karena offside.

Puncaknya adalah ketika Francesco Totti dikartu merah di menit ke-103 karena dianggap melakukan diving di kotak penalti Korea Selatan, padahal legenda AS Roma itu benar-benar dilanggar keras oleh Kim Tae-yong.

Byron Moreno Francesco Totti ItalyGetty Images

Keriuhan tersingkirnya Italia memang ramai diperbincangkan, tapi itu tidak bertahan lama dan penikmat sepakbola, khususnya masyarakat Italia, lebih menyoroti bagaimana penampilan Moreno dalam memimpin pertandingan.

"Setelah sekian lama, saya masih menerima hinaan di media sosial dari fans Italia, tapi hati nurani saya bersih," ucap Moreno kepada La Gazzetta dello Sport.

"Wasit, terutama saat itu belum ada VAR, memiliki waktu sepersekian detik untuk memilih dan bertindak. Saya tidak khawatir, karena saya tahu tidak ada keputusan saya yang memengaruhi hasil pertandingan itu."

"Misalnya, kartu merah Totti adalah salah satu insiden yang paling banyak dikritik, tetapi jika Anda melihat videonya, pemain Korea itu mendapatkan bola lebih dulu. Orang Italia itu [Totti] tersandung dan jatuh, mencoba mendapatkan pelanggaran, itulah sebabnya dia mendapat kartu kuning untuk kedua kalinya."

"Aturannya harus dikartu kuning karena diving. Saya menghormati aturan dan itu jelas. Totti bahkan tidak memprotes, Christian Vieri dan Angelo Di Livio yang mengeluh."

"Jika seorang pemain dihukum dan tidak memprotes, dia tahu dia salah. Itulah sikap Totti saat saya mengeluarkan kartu merah."

Namun, Moreno juga memiliki penyesalan ketika memimpin pertandingan antara Gli Azzurri dan Korea Selatan.

"Sun-Hon Hwang memotong Gianluca Zambrotta pada menit ke-72 dan ia dipaksa keluar karena cedera. Itulah satu-satunya situasi yang membuat saya merenung selama bertahun-tahun. Jika boleh mundur, saya akan memberikan kartu merah kepada pemain Korea itu."

Byron MorenoByron Moreno

Ternyata, tak hanya laga itu yang menjadi kontroversi karena keputusan-keputusan Moreno. Pada tahun 2003 ia dikeluarkan dari FIFA dan asosiasi wasit Ekuador karena memberikan 13 menit tambahan waktu dan penalti yang banyak dipertanyakan untuk Liga Quito, klub tempat dia mencalonkan diri sebagai walikota mereka.

"Ada waktu tambahan, wasit harus memperhitungkannya saat memberikan waktu tambahan," ungkapnya.

Bukan cuma di dalam lapangan saja ia membuat kontroversi, di luar lapangan ia pernah ditangkap oleh kepolisian.

Pada September 2010, ia ditangkap di Bandara JFK di New York karena kedapatan membawa 6 kilogram heroin.

"Itu adalah hari yang buruk dalam karier saya. Semua orang tahu mengapa saya melakukannya, saya diancam dan dipaksa untuk membawa heroin. Nyawa istri saya dalam bahaya," pungkasnya.

Dengan banyaknya kontroversi yang ia timbulkan, Moren hanya menegaskan bahwa dirinya tidak pernah mendukung salah satu tim ketika ia menjadi wasit.

Kesalahan-kesalahan yang pernah ia lakukan di masa lalu semata dia adalah manusia biasa yang bisa melakukan kesalahan dalam pengambilan keputusan di suatu pertandingan, klaim pria berusia 52 tahun tersebut.

"Saya hanya manusia biasa, saya salah menilai intensitas tantangan saat itu. Yang bisa Anda yakini adalah bahwa saya tidak pernah ingin mendukung atau melawan tim tertentu [ketika menjadi wasit]," ujar Moreno.

Iklan