Fabrizio Miccoli PalermoGetty

Turbulensi Fabrizio Miccoli: Legenda Palermo Yang Dibui Gara-Gara Mafia

Sepakbola kadang memang sebercanda itu.

Seorang pemain bisa saja dianggap legenda, tetapi malah melukai perasaan orang-orang yang mendukungnya.

Rasa-rasanya itulah kisah Fabrizio Miccoli, bintang kelahiran Apulia di Italia selatan yang bersinar terang di Palermo, tetapi harus pergi dengan aib yang besar.

Artikel dilanjutkan di bawah ini

Pada 1992, AC Milan rela menginvestasikan 10 juta lira buat Miccoli yang waktu itu baru berusia 13 tahun.

Di akademi Milan, ia mampu mencetak 28 gol dalam semusim tapi, setelah beberapa tahun, rasa homesick alias kangen rumah di Apulia semakin menggebu.

Meski cuma berstatus pemain lapis kesekian, Miccoli bisa mencetak delapan gol sepanjang musim 2003/04, plus satu lesakkan di Liga Champions ke gawang Olympiacos. Dia terbukti bisa menjadi deput Alessandro Del Piero dan David Trezeguet.

Sayang, hubungannya dengan pihak manajemen sama sekali tidak ideal dan, dengan kedatangan Zlatan Ibrahimovic, tak ada lagi ruang untuknya di Turin, dan dia dipaksa pergi ke Firenze, di mana Fiorentina yang baru saja promosi ke Serie A butuh sosok striker yang dapat diandalkan.

Fiorentina Juventus Fabrizio MiccoliGetty/Goal

Sejumlah 12 gol yang ia cetak dari 35 penampilan menyelamatkan I Viola dari degradasi, Juve pun mengapresiasinya dan memenangkan lelang untuk memulangkan Miccoli, meski lantas langsung meminjamkannya.

Pada musim panas 2005, Miccoli meninggalkan tanah air untuk pertama kalinya demi dipinjamkan ke Benfica. Masa baktinya di Lisboa, meski jauh dari rumah, layak dikenang.

"Benfica adalah pengalaman paling indah sepanjang karier saya," aku Miccoli dilansir Calcio News 24 2015 lalu.

Dia memang cuma mencetak 19 gol dalam dua musim, tetapi empat darinya ia buat di Liga Champions, termasuk tendangan salto ke gawang Liverpool yang membuat Anfield terdiam dan mengirimkan Benfica ke perempat-final musim 2005/06, membuat para Benfiquista mengidolakannya.

Tetapi ternyata putra daerah Apulia itu tak bisa jauh-jauh dari kampung halaman, dan tidak berpikir dua kali ketika ditawari bisa menikmati hangatnya matahari di Italia selatan.

Pada 2007, ia hijrah ke Palermo. Di Sisilia, dengan warna ikonik pink-hitam, di kota yang sama hangatnya dengan Apuila, Miccoli menjelma legenda.

Fabrizio Miccoli - PalermoGetty Images

Selama enam musim di Renzo Barbera, ia mengemas 179 penampilan, 81 gol, dan 49 assist, sehingga menjadi pemain Palermo dengan caps terbanyak dan merupakan topskor sepanjang masa mereka.

Bisa dipastikan, yang paling membekas di benak para oposisi di Serie A adalah betapa mematikannya trisula yang ia ciptakan bersama Amauri dan Edinson Cavani.

Miccoli, yang juga merupakan orang Italia selatan, menjadi idola para loyalis Palermo. Ia bahkan didapuk menjadi kapten klub di musim keduanya, dan dikenal sebagai salah satu penyerang Italia paling mematikan di eranya.

Rasanya sulit bagi Miccoli untuk membayangkan sebuah dongeng yang lebih indah untuknya.

Mafia oh mafia...

Sayangnya, semua dongeng pasti punya akhir, dan petualangan Miccoli di Sisilia harus selesai gara-gara ulahnya sendiri.

Pada 2012/13, baik Palermo maupun Miccoli sama-sama terseok, dan fakta bahwa I Rosanero terdegradasi dari Serie A bukanlah kabar terburuk bagi sang pemain.

Investigasi mengungkapkan bahwa Miccoli memiliki empat SIM card, dan memberikan salah satunya kepada Mauro Lauricella, putra seorang mafia buron.

Beberapa pekan kemudian, seluruh Italia gempar: Miccoli ketahuan meminta tolong kepada Lauricella untuk menagih uang dari seorang pengusaha yang berutang pada seorang fisioterapis di Palermo, sebuah tindakan yang diduga dilakukan dengan kekerasan.

Miccoli trialGetty Images

Membagongkan? Tunggu dulu, kisah ini belum berakhir.

Palermo, dan warganya, baru benar-benar memutuskan hubungan dengan Miccoli setelah sebuah rekaman telepon hasil sadapan dipublikasikan.

Dalam sadapan yang diterbitkan La Repubblica itu, Miccoli terekam berbincang dengan putra mafia tersebut, dan menghina Giovanni Falcone dengan sebutan "fango" atau yang berarti lumpur atau kotoran.

Sebagai catatan, mendiang Falcone adalah seorang hakim Italia yang merupakan simbol perlawanan terhadap mafia. Ia dibunuh pada 1992 dengan meledakkan gorong-gorong yang dilewati mobilnya.

Ucapan kapten Rosanero itu melukai hati fans dan masyarakat Palermo, dan sebagai konsekuensi, Miccoli harus angkat kaki dari kota yang membuat namanya melegenda.

Dalam konferensi pers, Miccoli menegaskan sambil menangis bahwa ia adalah "seorang pesepakbola, bukan mafia."

Akhir dongeng Miccoli diketok palu pada November 2021, delapan tahun setelah ketahuan menjalin hubungan dengan mafia. Ia divonis penjara 3,5 tahun atas tuduhan pemerasan dengan kekerasan.

Iklan