Jorge Campos: Kiper Legendaris Meksiko Yang Ikonik

Belum pernah ada kit sepakbola semacam ini. Tim bermitra dengan penyedia merchandise untuk merilis jersey ketiga, kaos untuk acara khusus, pemanasan dan seluruh lini mode.

Namun untuk semua warna, pola dan desain yang berbeda, tidak akan pernah ada pemain lain yang punya gaya seperti Jorge Campos.

Kausnya unik, warnanya terlalu mencolok, dan rencana serta visinya pada akhirnya terlalu disesuaikan untuk merek mana pun saat ia bermain sepakbola.

"Saya suka mendesain. Seorang teman saya di Acapulco memiliki lini pakaiannya dan kami mulai membuatnya," ujar Campos kepada El Heraldo de Mexico, mengutip pakaian renang yang dikenakan oleh para peselancar di kota tepi pantai sebagai inspirasi.

"Saya memintanya untuk beberap desain, untuk mengubah ini, bukan ini, hal-hal yang saya sukai dan sedikit demi sedikit saya perbaiki. Jika mereka mengatakan jelek, itu lebih buruk sebelumnya."

Sementar Umbro mengizinkan Campos dengan desainnya yang cerah di Piala Dunia 1994, merek Meksiko ABA Sport dan federasi menutupnya untuk tahun 1998 -- meski pun 'El Immortal' dan tim masih memberikan pengaruh yang cukup besar dengan kemeja 'kalender' Aztec yang legendaris, Campos mengenakan perubahan tersebut agar kontras dengan warna apa pun yang digunakan pemain di lapangan.

Seorang penjaga gawang melakukan hal-hal dengan caranya sendiri dan menjadi orang yang aneh dalam daftar pemain bukanlah berita utama, tetapi Campos jelas menarik perhatian -- dan bukan hanya karena kit warna-warninya.

Terjebak di belakang Adolfo Rios selama musim pertamanya di Pumas, Campos meminta untuk naik ke atas dan bermain sebagai penyerang.

Dia mengakhiri musim dengan 14 gol, dan sepanjang kariernya berakhir dengan memakai nomor yang salah, baik di gawang memakai No.9 atau di depan memakai No.1.

Getty/GOAL

Hanya satu yang membuatnya unik. 'El Brody' hanya setinggi 175 sentimeter.

Saat ia mendapatkan peran penting di Pumas dan dengan tim nasional Meksiko, Campos mulai mendapatkan pengakuan internasional, dinobatkan sebagai penjaga gawang terbaik ketiga di dunia versi IFFHS pada tahun 1993 di belakang Peter Schmeichel dari Manchester United dan kiper Argentina Sergio Goycochea.

"Itu istimewa, terutama karena saya tidak memiliki perawakan yang ideal untuk menjadi penjaga gawang," kata Campos.

"Sekarang, penjaga gawang yang tidak bisa bermain di luar area tidak ada. Saya beradaptasi dengan itu."

Campos adalah salah satu dari sedikit pemain yang menuai pengakuan internasional pada 90 dan 2000-an tanpa pernah meninggalkan Amerika Utara.

Dia meninggalkan Pumas ke Atlante di Mexico City tetapi dirayu ke Major League Soccer (MLS) ketika liga pertama kali diluncurkan dan membantu LA Galaxy menjadi juara untuk pertama kalinya.

Perjalanan ke MLS menjembatani dua penampilan Piala Dunia, dengan Campos menjadi andalan Meksiko pada 1994 saat kembali ke Piala Dunia setelah dilarang pada tahun 1990 karena menurunkan pemain yang terlalu tua di turnamen remaja.

Pada tahun 1994, Meksiko mampu mengimbangi trio tim Eropa, dan segalanya dimulai dengan buruk setelah kalah 1-0 dari Norwegia, dengan penyerang mereka tak mampu menciptakan peluang dan membuat Campos jatuh bangun.

Tetapi, tim bangkit kembali dengan kemenangan atas Republik Irlandia dan mengamankan hasil imbang yang terkenal dengan Italia, memenangkan grup berdasarkan selisih gol.

Namun, menghadapi Bulgaria di babak 16 besar, Meksiko kembali mengimbangi pulang wakil Eropa, kali ini lewat adu penalti.

Campos menyelamatkan tembakan pertama yang terjun ke kanannya (walaupun, harus dikatakan dia melakukannya setelah keluar dari garis... itu waktu yang berbeda), namun tiga pengambil penalti pertama Meksiko gagal mencetak gol dan Bulgaria lolos, dan itu catatan terapik mereka sejak saat itu sampai sekarang.

Getty/GOAL

Pada tahun 1998, Campos dan Meksiko bertemu tim Jerman yang mencetak gol lewat Jurgen Klinsmann dan Oliver Bierhoff untuk memberi tim asal Amerika Utara tersebut kekalahan babak 16 besar.

Itu terjadi setelah babak penyisihan grup di mana pertahanan Meksiko tidak sekuat pada tahun 1994 tetapi masih mendapat banyak keuntungan dari Campos.

Di kedua Piala Dunia, gaya permainan Campos dan gaya berpakaiannya menarik perhatian dari penggemar dan rival, saat ia melompat di udara, keluar dari kotak untuk bermain dengan kakinya dan menantang penyerang dari jarak yang jauh dari areanya.

"Dia gila, tapi dengan cara yang baik. Dia adalah penjaga gawang yang super," ucap kiper Jerman Manuel Neuer kepada Fox Sports.

Iker Casillas mengatakan pekan ini bahwa Campos melakukan terlalu banyak mengamankan gawangnya dengan penyelamatan teatrikalnya untuk dianggap sebagai yang terbaik di meksiko, meskipun ia menekankan rasa hormat pada kiper tersebut. Contoh lain dari Campos melakukan apa pun yang membuatnya menonjol.

Satu tahun kemudian, Campos dan Meksiko mengangkat Piala Konfederasi di kandang sendiri, dengan Campos membantu Meksiko yang dipimpin oleh Cuauhtemoc Blanco mengalahkan Barsil dan Ronaldinho muda untuk meraih gelar.

Getty/GOAL

Sekarang menjadi komentator untuk TV Azteca, salah satu dari dua raksasa televisi Meksiko, Campos terus berbaris mengikuti irama drumnya sendiri.

Dia dikenal karena muncul di chanclas (sandal) dan setelah lengkap untuk memandu pertandingan.

Dengan visual yang mencolok, kemampuan dengan bola dan kepribadiannya yang hangat bisa ia teruskan ke media sosial dengan baik, Campos adalah pemain yang benar-benar unggul di zamannya.

Kemudian lagi, mungkin bagus ia muncul ketika dia melakukannya. Jika tidak, dunia tidak akan pernah memiliki hadiah dari desainnya untuk gol dari seorang penyerang yang mengenakan No.1.

Bagaimana pun, warisannya, kelas. Saat Adidas meluncurkan kaus kandang hijau klasik Meksiko dan strip tandang indah yang terinspirasi dari penduduk asli untuk turnamen tahun ini, Adidas juga meluncurkan kit 'ikon' sebagai penghormatan kepada Campos.

Itu hanya bagian yang memberi penghormatan kepada ikon dan satu untuk dibeli penggemar, bukan hanya untuk kiper No.1 Meksiko Guillermo Ochoa.

Desainnya sedikit terlalu di luar sana untuk siapa pun, siapa pun kecuali Campos, tentu saja.