Lionel Messi, Neymar PSG 2022/23Getty Images

Mengapa Pesepakbola Suka Pelukan Tiap Habis Cetak Gol?

Anda pasti pernah melihat kejadian di mana pemain dari satu kesebelasan berpelukan dengan rekan setimnya tiap kali ada momen gol.

Padahal di kehidupan sehari-hari, sangat jarang ditemui individu melempar peluk apalagi jika itu sesama jenis – dalam hal ini laki-laki.

Tapi itu semua sirna tatkala di lapangan hijau sebagaimana pelukan kerap kali dilakukan oleh mereka, para pesepakbola.

Artikel dilanjutkan di bawah ini

Mengapa begitu? Goal coba menjelaskannya di sini!

Cristiano Ronaldo - PortugalGetty Images

Perlukah Pelukan?

Di sepakbola profesional yang permainannya sangat intens, sebuah pelukan seusai terjadinya gol bisa menghadirkan banyak manfaat.

Mengutip dari berbagai sumber, pelukan dapat menghasilkan salah satu hormon bahagia atau lebih dikenal sebagai oksitosin, atau juga hormon cinta. Tentu hal itu diperlukan karena hormon tersebut memiliki efek anti-stres.

Selain itu, pelukan dari rekan satu tim menunjukkan bahwa dia atau mereka peduli denganmu, dan itu dapat membantu meningkatkan level kepercayaan diri, serta mampu membuat individu yang dipeluk ‘survive’ dan ‘thrive’.

Tapi Itu Sempat Dilarang…

Pep Guardiola - Manchester CityGetty Images

Kala pandemi virus corona (Covid-19) melanda dunia, Liga Primer Inggris memerintahkan para pemain untuk mematuhi sejumlah protokol; termasuk melarang jabat tangan, ‘tepokan’ dan pelukan.

Hal itu ditujukan guna meminimalisir penularan, namun peraturan yang sekarang terdengar konyol itu pernah membuat Pep Guardiola bertanya-tanya.

“Itu sulit. Saya tidak tahu apakah kami bisa melakukannya,” kata manajer asal Spanyol tersebut.

“Kami akan melakukannya, kami bakal mematuhi protokol yang ada.

“Tapi ketika Anda mencetak gol dan ada pemain yang berlari sedangkan yang lain tidak merayakan dengan mereka, itu aneh dan tidak nyaman.”

 

Iklan