LIPUTAN DONI AHMAD DARI MEDAN
Permintaan gaji yang terlalu tinggi untuk ukuran pemain muda memaksa PSMS Medan batal merekrut mantan winger PSPS Riau, Frengky Kogoya. Hal itu diungkapkan sekretaris tim Julius Raja.
Pemain muda asal Papua ini mendapat rekomendasi dari pelatih Djadjang Nurdjaman setelah melihat performanya dalam proses seleksi sekaligus memenuhi kuota pemain di bawah usia 23 tahun. Frengky awalnya sudah didaftarkan dengan nomor punggung 77.
“Iya dia batal gabung PSMS. Tidak cocok harga, dia berubah pikiran. Padahal awalnya sudah deal dengan Djadjang. Tapi sudah pas mau teken kontrak, dia protes kok harganya segini. Jadi dia minta naik, dan kami tidak mau,” jelas Raja.
Raja menambahkan, awalnya Frengky meminta gaji Rp20 juta per bulan. Mereka kemudian melakukan negosiasi, dan sudah sepakat di angka Rp10 juta. Bagi PSMS, nilai sebesar itu sudah cocok untuk pemain muda.
“Akhirnya dia minta Rp15 juta. Tapi kami tetap pada harga awal. Lagipula itu sudah cocok untuk pemain junior seperti dia. Dia kan bukan pemain senior. Pemain PSMS pun ada beberapa dengan angka segitu,” bebernya.
Frengky juga sudah angkat kaki dari mes Kebun Bunga. Manajemen kemudian memasukkan eks kapten PSMS U-17, Bima Alfareza, untuk menggantikan Frengky. Selain itu Faisal Harahap diganti dengan Akbar Dohodongan Rambe eks pemain Persija U-21.
“Frengky sudah lolos seleksi. Tapi negosiasi dia tidak deal, sehingga gagal bergabung. Penggantinya sudah ada. Tim juga sudah lengkap 27 pemain,” kata pelatih Djadjang Nurdjaman. (gk-71)