Neymar PSG GFXGetty/Goal

Neymar: Pemain Terbaik Keempat Musim 2019/20 Atau Master 'Tipuan' Dalam Sepakbola?

Goal 50 edisi tahun ini telah diumumkan Selasa lalu, dan Neymar finis di posisi keempat dalam daftar untuk pesepakbola pria.

Itu adalah peringkat terbaik superstar Brasil itu dalam penghargaan tahunan ini, juga pencapaian ini diraih berkat penampilannya di final Liga Champions.

Meski begitu, posisi Neymar ini cukup memicu banyak perdebatan, dengan beberapa pihak mempertanyakan seberapa besar peran dia skuad Thomas Tuchel yang membuat sejarah.

Dua penulis kami memiliki pandangan yang sangat kontras mengenai pengaruh yang diberikan sang striker di kampanye 2019/20.

Di bawah ini, Deputy Features editor Goal, Mark Doyle, dan jurnalis untuk sepakbola Prancis, Robin Bairner, head-to-head memberikan pandangan mengenai figur paling terpolarisasi dalam sepakbola itu.

Neymar: Paling banter pemain terbaik keempat PSG!

Neymar memang benar-benar seoarang ahli trik tipuan.

Dengan kaki cepatnya, dia bisa meyakinkan seorang bek bergerak ke satu sisi, tapi kemudian dia berakselerasi ke arah yang lain.

Dengan teriakan seolah mengalami sakit yang teramat serta diving dramatis, dia bisa meyakinkan ofisial pertandingan bahwa dia telah menjadi korban pelanggaran parah.

Namun, Neymar bisa dibilang baru saja melakukan trik terhebatnya: "menipu" pemilih agar berpikir bahwa dia layak menempati posisi keempat dalam daftar Goal 50 tahun ini!

Lewandowski Neymar Top 5 Goals 2019-20 GFXGetty/Goal

Apakah Neymar salah satu pemain berbakat di dunia? Tak diragukan. Tidak ada pemain dengan bakat alami, seberbakat dirinya dalam permainan sepakbola hari ini. Dengan keahlian luar biasanya, dia bisa menjadi pemain yang enak buat ditonton.

Namun, apakah Neymar salah satu pemain terbaik di musim 2019/20? Mungkin saja tidak.

Mari kita perjelas mengenai hal ini. Goal 50 tidak mempertimbangkan karakter, bakat, potensi atau ketenaran untuk dinilai. Ini semua tentang kualitas dari performa si pemain selama kampanye musim sebelumnya.

Cukup mengejutkan bahwa Neymar baru kembali menyamai ranking tertingginya di Goal 50.

Ketika Neymar finis di peringkat keempat Goal 50 pada edisi 2015, dia begitu luar biasa sepanjang musim, komponen kunci dalam trisula terbaik yang pernah ada, tak dapat dibantah jadi bagian integral dari keberhasilan treble Barcelona, mencetak 31 gol dalam 49 penampilan bersama Lionel Messi dan Luis Suarez.

Paris Saint-Germain mungkin memenangkan treble domestik pada 2019/20 - hanya dibatalkan oleh Bayern Munich di final Liga Champions untuk membuat quadruple bersejarah.

Namun, Neymar bukanlah bintang pertunjukan, dia hanya anggota dari pemeran pendukung. Benar, dia memang dalam kondisi terbaik ketika cedera menghambat musimnya, tapi faktanya dia hanya bermain di 15 laga Ligue 1.

Bintang Brasil ini tampil menentukan di babak 16 besar Liga Champions saat comeback menghadapi Borussia Dortmund, akan tetapi untuk semua puja-puji yang diterimanya atas kontribusinya membawa PSG melaju ke final, dia tidak satu pun membuat gol di 'Final 8' di Lisbon.

Messi Neymar Top 5 Assists 2019-20 GFXGetty/Goal

Para loyalis Neymar pasti akan menunjuk umpan yang dimainkannya untuk memudahkan Eric Maxim Choupo-Moting mencetak gol penentu kemenangan atas Atalanta di perempat-final, atau assist yahutnya menghadapi RB Leipzig di fase empat besar.

Namun, Angel Di Maria dan Marquinhos jauh lebih berpengaruh - baik di Portugal maupun sepanjang musim - sementara Kylian Mbappe membaut impak lebih besar dalam setengah jam ajaib menghadapi Atalanta dibanding yang dilakukan Neymar di akhir turnamen.

Superstar Selecao ini banyak membuang peluang di final, di mana dia melakukannya berulang kali, serta penguasaan bola yang buruk. Perlu dicatat, dia kehilangan 47 persen sentuhannya ketika melawan Bayern.

Namun entah bagaimana, dia meyakinkan orang-orang bahwa dia memainkan laga dengan hebat, bahkan lebih menggelikan, dia dinilai menjalani musim yang luar biasa. 12 pemain di skuad PSG memainkan laga lebih banyak dibanding dirinya. Di Maria berkontribusi 11 assist lebih banyak, Mbappe mencetak 11 gol lebih banyak.

Jadi, apakah Neymar pemain terbaik keempat dunia musim lalu? Dia harusnya pemain terbaik keempat di PSG!

Neymar: Pembelaan

Tidak ada pesepakbola di permainan modern memiliki semangat 'o jogo bonito' melebihi Neymar.

Bintang PSG ini memiliki kemampuan yang unik untuk menyenangkan fans dengan skill yang luar biasa dan imajinasi yang tak tertandingi ketika dia beraksi menaklukkan sang lawan.

Gaya khas sepakbola jalanan yang seringkali disalahartiikan sebagai sikap egois pemain atau tidak menghargai permainan, pada kenyataannya Neymar demikian karena dia bersenag-senang di lapangan. 

Mengapa dia harus dipaksa mengurangi bakatnya hanya karena si lawan tidak suka diabadikan dalam sebuah klip di Youtube di mana si musuh ini menjadi korban atraksi rainbow flick?

Karakter permainannya yang begitu menarik terkadang membuat para bek "geram" dan itu menimbulkan efek samping tersendiri. Tidak ada pemain yang diperlakukan lebih brutal dibanding dia dalam sebuah laga. Namun Neymar tak pernah terpengaruh.

Dalam penampilan terbaiknya, dia melambangkan bakat, kegembiraan, permainan tak terduga khas Brasil, sebagaimana yang telah dilakukan pendahulunya, Garrincha dan Pele. Dia adalah pemain yang kehebatannya harus dirayakan dan tak boleh diremehkan.

Pemain 28 tahun itu bukan sekadar ibarat pertunjukan sirkus. Ada substansi yang mendukung gayanya, dengan sang striker telah mencetak 10 gol dan menambah 10 gol lainnya hanya dalam 21 penampilan di klub pada 2020, meski musim terputus-putus di mana dia terhambat oleh cedera dan sakit.

Peran dia mendorong PSG ke final Liga Champions di Lisbon adalah faktor penting. Dia mencetak dua dari tiga gol pasukan Parisians dalam kemenangan atas Borussia Dortmund di babak 16 besar, lalu menorehkan assist krusial menghadapi Atalanta dan RB Leipzig di Portugal, meski berada di bawah kapasitas fisik puncaknya.

Tidak ada tanda-tanda figur egois yang disenangi para kritikusnya selama dia memainkan 'Final 8'.

Neymar Goal 50Goal

Setelah comeback yang mengejutkan di perempat-final melawan Atalanta, dia segera "memberi" penghargaan Man of the Match kepada Eric-Maxim Choupo-Moting, penyerang yang kurang dipandang yang justru menghadirkan hasil akhir menentukan dari bangku cadangan.

"Mungkin pemain PSG yang paling membuat saya terkesan adalah Neymar," tutur sang rekrutan anyar Alessandro Florenzi kepada RMC, menempatkan superstar Brasil ini di depan pemain jawara Piala Dunia Mbappe.

"Ketika Anda melihat dia dalam setiap sesi latihan, keterlibatannya, bagaimana dia bekerja, bagaimana dia berlatih dengan bola setiap hari, bagaimana dia ingin menjadi contoh bagi pemain lain, komitmennya di lapangan, bahkan dalam latihan, dia adalah pemimpin yang harus diikuti."

Kritikus akan selalu menunjuk akting yang dilakukan Neymar - sesuatu yang sebetulnya telah dibuang jauh-jauh olehnya sejak puncaknya di Piala Dunia 2018 lalu - dan gaya hidup ala playboy sebagai alasan kenapa dia tidak boleh jadi pemain yang dicintai.

Talenta Neymar terlalu mudah untuk diremehkan, kegembiraannya terlalu mudah untuk dicemooh. Fakta bahwa statusnya sebagai salah satu dari empat pemain top dunia yang dipertanyakan merupakan bukti sederhana dari itu semua.

Bagaimanapun, hentikan perdebatan soal Neymar, maka Anda akan menemukan bakat paling unik dalam sepakbola, seorang pemain yang memainkan bola untuk membuat pertandingan menjadi indah. Dia harus jadi pemain yang disayang.

Iklan