Oliver Kahn FC Bayern München 12042000Getty Images

Oliver Kahn, Legenda Sejati Bayern Munich Idola Anak Era 90-an

Salah satu pemain palik ikonik dari generasinya, idola kebanyakan anak dari era 1990-an, namanya adalah Oliver Kahn.

Kahn lahir di Karlsruhe pada tahun 1969, dan di kota kelahirannya di negara bagian Baden-Württemberg – sekitar 40 mil dari Stuttgart – ia memulai karier sebagai pesepakbola.

Ayahnya, Rolf, dulu bermain sebagai profesional untuk Karlsruher SC pada tahun 1960-an, dan Kahn Jr. masuk ke klub yang sama saat berusia enam tahun.

Artikel dilanjutkan di bawah ini

Ketika ia pergi ke Bayern Munich sekitar 19 tahun kemudian, namanya kian menonjol sebagai salah satu penjaga gawang muda paling bertalenta di Bundesliga dan melesat jauh hingga mengukir reputasi sebagai legenda.

"Titik baliknya adalah hadiah dari kakek saya, jersey kiper," kenang Kahn soal bagaimana tertarik menekuni posisi penjaga gawang. "Jersey kiper kuning yang indah dilengkapi dengant anda tangan Sepp Maier. Pada saat itu, di pertengahan 1970-an, ia adalah penjaga gawang terbaik. Ketika kakek Anda memberi Anda jersey kiper, Anda tidak punya pilihan lain selain memakainya. Jadi saya melakukannya dan berkata, oke, saya akan menurutinya dan menjadi kiper. Sejak saat itu saya tidak pernah berganti posisi."

Setelah menghabiskan masa remajanya bersama tim utama Karlsruher cuma berlatih, Kahn akhirnya melakoni debutnya di Bundesliga pada pertengahan musim 1987/88, menggantikan Alexander Famulla yang terkena skorsing.

Koln tak terkalahkan di kandang sendiri dan membuat Karlsruher menelan kekalahan 4-0. Tapi skor itu tidak menghentikan ambisi sang kiper muda untik menjadi yang terbaik.

Oliver Kahn Iker Casillas Bayern Munich Real Madrid 07032007Getty

"Tidak ada satu pun gol yang benar-benar bisa diselamatkan, meski masih jauh dari debut yang saya bayangkan," katanya. "Anda tidak bisa senang dengan kebobolan empat gol, tetapi kemudian Anda harus melihat bagaimana gol-gol itu terjadi. Saat debut berjalan, pada dasarnya itu baik-baik saja."

Potensi luar biasa Kahn bersama Karlsruher memikat perhatian Bayern, raksasa Bundesliga, yang kemudian merekrut dan menjadikannya kiper termahal dalam sejarah kompetisi seharga €2,5 juta untuk menggantikan Raimond Aumann pada Juli 2014.

Kahn, yang saat itu berusia 25 tahun, ditangani langsung oleh sang legenda Maier yang menjabat sebagai pelatih kiper Bayern, juga merupakan idolanya.

"Saya langsung berkata pada diri sendiri, apakah saya bagus? Lupakan itu!" kenang Kahn, setelah sesi latihan awal yang intens dari Maier. "Ada level kiper lain yang bisa dicapai, dan Sepp Maier dengan cepat menjelaskan itu dengan latihannya dan menjelaskan apa yang perlu saya sadari: ada banyak pekerjaan yang harus dilakukan."

Seperti di Karlsruher, butuh waktu baginya untuk menjadi pilihan utama di Bayern, Kahn terpaksa menunggu lebih lama sebelum sukses bersama The Bavarians. Cedera ligamen membuatnya absen selama lima bulan pada 1994/95, dan baru pada musim ketiganya, pada 1996/97, Bayern menaruh kepercayaan pada Kahn untuk tampil dalam laga krusia yang berujung pada gelar Bundesliga ke-13 mereka.

Seorang penjaga gawang alami dengan refleks yang luar biasa, Kahn terus berkembang dan mencuat cepat sebagai salah satu pemimpin Bayern bersama bintang-bintang mapan seperti Lothar Matthäus dan Jürgen Klinsmann.

Karier cemerlang Kahn membentang selama dua dekade dari akhir 1980-an hingga musim panas 2008, terbukti dengan koleksi trofinya yang mencakup delapan titel Bundesliga, enam Piala DFB, Piala UEFA 1996 dan Piala Interkontinental 2001, Liga Champions musim 2000/01.

Oliver Kahn Bayern 2021Getty

Sementara bersama timnas Jerman, ia sekali memenangkan Euro pada 1996 dan sayang, prestasi tertingginya di Piala Dunia hanya sebatas satu kali menjadi runner-up yakni pada 2002.

Belum lagi secara individu, ia dinobatkan sebagai Pemain Terbaik Jerman pada 2000 dan 2001, dan menempati peringkat ketiga dalam pemilihan Ballon d'Or pada 2001 dan 2002. Rekornya dengan total 204 clean sheet di Bundesliga masih belum ada tandingannya sampai saat ini.

Sejak gantung sarung tangan, Kahn telah bekerja sebagai pakar televisi yang sukses untuk stasiun penyiaran ZDF, menerbitkan beberapa buku, memperoleh gelar master dalam administrasi bisnis dan mengejar sejumlah minat kewirausahaan dan amal lainnya.

Kini, Kahn menjabat sebagai CEO Bayern per 1 July 2021 menggantikan Karl-Heinz Rummenigge yang pensiun. Ini merupakan jabatan tertinggi sang legenda klub sejak masuk ke jajaran manajemen pada 2020 lalu.

Iklan