Di era media sosial modern, para pesepakbola muda mempunyai kesempatan untuk mengukir nama baik sebelum terjun ke dunia profesional, dengan gol-gol spektakuler atau momen-momen kecemerlangan individu yang sering tertangkap kamera. Claudio Echeverri, misalnya, menjadi sensasi viral di usianya yang baru 11 tahun saat berkompetisi untuk tim muda River Plate di Venice Champions Trophy 2017 - turnamen tujuh lawan satu yang juga diikuti oleh Atletico Madrid, Ajax, Juventus, dan Chelsea.
Echeverri mencetak sembilan gol dalam enam penampilan saat Millonarios finis di peringkat ketiga, empat di antaranya terjadi saat penampilan luar biasa melawan Juve, namun ia masih jauh dari kata puas. “Sebenarnya kami tidak bahagia karena kami ingin memenangkan turnamen ini,” kata pemain muda ini kepada wartawan setelah timnya tersingkir.
Keinginan untuk menang telah membantu membedakan Echeverri dari pemain-pemain menjanjikan lainnya, dan dia kini siap mewujudkan impiannya untuk pindah ke Liga Primer, meski baru berusia 18 tahun pada 2 Januari. Menurut Fabrizio Romano, Manchester City telah mencapai kesepakatan untuk mengontrak bintang muda River dan Argentina seharga £20 juta termasuk tambahan terkait kinerja, setelah berjuang melawan persaingan dari Barcelona.
City mempunyai rekam jejak yang kuat dalam hal memaksimalkan ekspor terbaik Argentina, dengan pemain seperti Pablo Zabaleta, Carlos Tevez dan Sergio Aguero membantu mereka untuk muncul sebagai kekuatan dominan di Liga Primer. Julian Alvarez kini mengibarkan bendera Argentina untuk juara Inggris tersebut, setelah juga direkrut dari River, dan tidak ada alasan mengapa Echeverri tidak bisa mengikuti jejaknya setelah awal yang menakjubkan dalam kariernya yang masih muda.
.jpg?auto=webp&format=pjpg&width=640&quality=60)
