Real MadridGetty Images

Kalian Juara Bertahan, Madrid Juara Sejati! CATATAN SPESIAL Mengapa El Real Lebih Dari Sekadar Bos Liga Champions Atau Raja Eropa

Sejarah panjang Real Madrid di kancah Eropa terangkum dalam keberhasilan mereka menjadi klub dengan torehan torfi Liga Champions terbanyak dibanding seluruh tim yang ada: 14 trofi.

Bos Liga Champions, raja Eropa, si penakluk kompetisi besar, atau apa pun julukan yang tersemat bagi mereka, Los Blancos jauh lebih spesial dari itu. Sampai hari ini, fakta berbicara mereka masih jadi tim paling bermartabat yang pernah ada dalam sejarah kompetisi kasta tertinggi Benua Biru itu.

Bagaimana tidak, saat hampir berbagai pihak menjagokan Manchester City kembali menembus semi-final UCL di musim ini usai meraih hasil imbang 3-3 di Santiago Bernabeu dalam perjumpaan pertama, termasuk bila melihat keberhasilan The Citizens mempecundangi Madrid di musim lalu sebelum meraih treble winners, nyatanya Madrid benar-benar membuat Manchester Biru 'sadar' derajat dan kembali menginjak bumi.

Gol cepat Rodrygo di menit ke-12 seakan menjadi alarm keras bagi pasukan Pep Guardiola bahwa jangan main-main dengan Los Blancos. Benar saja, main di hadapan pendukung sendiri di Etihad Stadium, Erling Haaland yang diharapkan jadi motor penggerak serangan tuan rumah, tampil ompong.

Dari deretan peluang yang tercipta, hanya Kevin De Bruyne yang akhirnya susah payah memaksa laga berlanjut ke fase extra-time usai golnya di menit ke-76 menetralkan keadaan.

Namun, jika sudah berada di tahapan kritis, mentalitas pemenang sejati yang berbicara dan Madrid adalah di antara sedikit tim yang memilikinya, dengan mereka sukses menyingkirkan The Citizens via adu penalti secara dramatis.

Segalanya tampak berjalan sesuai harapan ketika eksekutor pertama City, Julian Alvarez, berhasil menunaikan tugasnya sedangkan Luka Modric gagal. Akan tetapi, riuh atmosfer tuan rumah yang coba mengintimidasai kiper Andriy Lunin tak cukup untuk membuat kiper ketiga Madrid itu 'mati berdiri' seiring dirinya berhasil meredam tembakan Bernardo Silva dan Mateo Kovacic dengan mudah. Setelahnya, semua tahu, mentalitas juara Madrid cukup untuk menjelaskan bagaimana hasil akhirnya.

Artikel dilanjutkan di bawah ini