Alvaro Fernandez NXGN GFXGOAL

Tandai Namanya! Alvaro Fernandez: Cancelo-Nya Manchester United Yang Campakkan Real Madrid

Untuk informasi lebih lanjut terkait wonderkid-wonderkid terbaik sepakbola, ikuti NXGN di Instagram, Twitter, dan TikTok.

Keluarga Fernandez adalah penonton tetap laga-laga Manchester United. Tiap pekan, mereka terbang dari Spanyol dengan harapan bahwa itulah hari di mana putra mereka, Alvaro, melakoni debut di tim utama.

Dan meski penantian mereka belum juga usai, atmosfer di Old Trafford satu suara bahwa momen debut Fernandez tinggal tunggu waktu saja.

Artikel dilanjutkan di bawah ini

Fernandez duduk di bangku cadangan Man United di empat laga terakhir musim lalu – ganjaran dari performanya di tum junior, di mana dia dinobatkan sebagai Pemain Terbaik Man United U-23.

Dan pekan ini, pekan di mana The Red Devils sudah memulai latihan pramusim, bocah 19 tahun itu termasuk ke dalam skuad yang mengikuti sesi latihan pertama Erik ten Hag. Praktis, dia mendapatkan kesempatan cukup dini untuk bikin sang manajer baru kagum.

Dan kemungkinan besar, Ten Hag bakal terkagum-kagum, mengingat betapa semua orang terkesan melihat Fernandez beraksi di Carrington semenjak dia bergabung dari Real Madrid di 2020, ketika Man United 'merampas' youngster-youngster terbaik klub raksasa Eropa dengan agresif, dan menempatkan pemuda-pemuda itu di akademi milik mereka sendiri.

Hannibal Mejbri sudah di Man United semenjak digoda dari AS Monaco, sementara Marc Jurado dan Alejandro Garnacho direkrut masing-masing dari Barcelona dan Atletico Madrid, berbarengan dengan Fernandez.

Dari keempat nama di atas, Fernandez mungkin yang paling mungkin masuk rancangan Ten Hag, sekalipun Man United sudah mengincar bek kiri baru dari Feyenoord, Tyrell Malacia.

Terlepas dari itu, performa Fernandez di level junior mustahil diabaikan. Cepat, berani, ambidextrous (piawai menggunakan kedua kaki), dan bisa mencetak gol; dia adalah sosok full-back modern layaknya Joao Cancelo dari Manchester City.

Dia mengamuk tak terbendung, dengan kaki yang lincah untuk lolos dari ruang-ruang sempit, dan teknik serta visi untuk membelah pertahanan lawan dengan umpan ciamiknya.

Simak wonderkid terbaik lainnya di NXGN:

Dia bahkan sudah menjadi sosok yang dielu-elukan oleh fans yang menyimak kancah U-23, atau mereka yang sesekali melihat cuplikan aksinya di media sosial – terkhusus solo goal ajaibnya ke gawang Chelsea di Stamford Bridge, di mana dia melenggak-lenggok melewati tiga bek, menusuk kotak penalti, sebelum melesakkan bola dari sudut sempit.

Mencetak gol adalah sesuatu yang alami buat Fernandez, setelah disulap dari striker menjadi bek sayap di usia muda.

"Saya suka mencetak gol," katanya pada Marca. "Ada satu musim di Racing de Ferrol di mana saya mencetak lebih dari 100 gol!"

Fernandez mengaku bahwa bagian tersulit dari transisi dari penyerang ke pemain bertahan adalah "berlari mundur", tetapi dia sukses meningkatkan aspek tersebut sejak tiba di Manchester.

"Ada budaya di Spanyol yang 'menyerang, menyerang, dan menyerang,'" jelas Paul McShane, pelatih tim junior Man United yang juga bermain untuk U-23, kepada Manchester Evening News ketika ditanya soal Fernandez dan kompatriotnya yakni Jurado, yang bermain di sisi sayap satunya.

"Dan saya mencoba menghadirkan sedikit 'bertahan, bertahan, dan bertahan," ke dalam mentalitas mereka."

Tapi justru insting menyerang Fernandez sebagai seorang bek sayap itulah yang membuatnya sangat mendebarkan untuk ditonton, dan membuatnya menjadi sesosok prospek menjanjikan.

Salah satu idolanya adalah legenda Real Madrid, Marcelo. Sosok yang mau dia tiru setelah bergabung ke Los Blancos dari Deportivo la Coruna 2017 lalu.

Tapi ketika progresnya mandek di Madrid, Man United mencaploknya, dan bagaimana bocah remaja ini mampu beradaptasi dengan kehidupan baru di negara asing di tengah-tengah pandemi benar-benar sama mengesankannya dengan penampilannya di lapangan hijau.

Selama enam bulan pertama di Inggris, Fernandez 'terjebak' di kediamannya sepanjang hari kecuali kala mengikuti sesi latihan yang berdurasi satu jam. Dan dia menggunakan waktu tersebut dengan produktif, dan kini sudah hampir sepenuhnya lancar berbahasa Inggris.

Di tempat latihan, McShane ditugaskan 'memperbaiki' kemampuan bertahan Fernandez, sementara sang pemain sendiri sudah sepenuhnya menerima karakteristik sepakbola Inggris yang sangat mengandalkan fisik.

"Karakteristik saya sudah cocok dengan sempurna," katanya. "Saya ingin hijrah ke Inggris demi meningkatkan kemampuan bertahan, dan mustahil tidak berkembang kalau sehari-hari, di latihan, kudu membayangi Cristiano [Ronaldo], [Juan] Mata, [Jadon] Sancho, dan [Marcus] Rashford."

Fernandez hadir di sesi latihan pertama Ronaldo begitu kembali ke Old Trafford usai didatangkan dari Juventus pada 2021, dan itu adalah momen yang ia kenang dengan baik, karena dia amat 'menyembah' penyerang Portugal tersebut sebagai idola dan pahlawannya ketika menjadi legenda Real Madrid.

Namun, Mata-lah pemain senior yang sepenuhnya merawat rekan muda senegaranya itu sebelum gelandang juara Piala Dunia tersebut hengkang musim panas ini.

Namun, Fernandez tetap memiliki karakter dan bakat untuk bertahan hidup tanpa sosok mentor.

Selain kepiawaiannya dalam menyerang, dia juga dikenal suka menekel – sudah tentu itu terinspirasi dari idolanya yang lain lagi: Sergio Ramos.

Hal itu semakin menambah keyakinan di Old Trafford bahwa Fernandez sudah siap menembus tim utama, meski ada beberapa klub kasta bawah yang tertarik meminjamnya musim panas ini, termasuk Ipswich Town, yang kini dilatih mantan asisten manajer United yakni Kieran McKenna.

Yang jelas, debut profesional rasanya tinggal menunggu waktu, mungkin beberapa pekan lagi. Tak peduli di mana mereka, keluarga Fernandez akan menyaksikannya secara langsung, dan menjadi sosok yang paling bangga seisi stadion.

Iklan