- Belgia tersingkir dari Piala Dunia di fase grup
- Martinez tak menyesal
- Tapi tak akan melanjutkan jabatan sebagai pelatih Belgia
APA YANG TERJADI?
Setelah memulai kampanye Piala Dunia dengan kemenangan 1-0 kontra Kanada, Belgia ditumpas Maroko sehingga membutuhkan kemenangan atas Kroasia untuk mengamankan tiket 16 besar. Namun anak asuh Roberto Martinez hanya bisa bermain sama kuat dengan Kroasia, di mana Romelu Lukaku gagal mengkonversi TIGA peluang emas, dan memastikan eliminasi 'generasi emas' Rode Duivels dari turnamen edisi 2022.
KATA MARTINEZ:
"Ini pertandingan terakhir saya sebagai pelatih timnas. Saya sudah mengucapkan selamat tinggal kepada pemain dan staf," ucap Martinez pasca-laga. "Hari ini kami kembali menjadi diri kami sendiri. Memenangkan laga di Piala Dunia tak pernah mudah. Di laga pertama melawan Kanada kami menang, tapi kami tak menjadi diri kami sendiri. Kami pantas kalah di laga kedua kontra Maroko. Kami tak siap."
"Hari ini kami menciptakan banyak peluang, jadi tidak, saya tidak memiliki penyesalan. Kami bisa meninggalkan Piala Dunia dengan kepala tegak. Kami ingin terus melajut, tapi negara mana pun juga mau. Ini turnamen terbaik di dunia."
"Kami menyapu bersih fase grup di Piala Dunia [2018], juga di Piala Eropa [2020], tapi lalu tereliminasi. Buat saya perasaannya sama. Saya bisa menerima kekalahan seperti ini."
SITUASINYA:
Martinez menghabiskan enam tahun menukangi Belgia dan memandu mereka finis ketiga di Piala Dunia 2018 sebelum mencapai perempat-final Euro 2020.
DALAM FOTO:
GettyGettyGettyTAHUKAH ANDA?
Ini pertama kalinya sejak 1998 Belgia gagal melaju dari fase grup Piala Dunia.
SELANJUTNYA UNTUK BELGIA:
Rode Duivels alias Setan Merah akan mencari pelatih baru sebelum kualifikasi Euro 2024 yang mereka mulai dengan melawan Swedia pada Maret 2023.