Harry Maguire menyatakan dirinya "keras di ruang ganti" di Manchester United dan menuntut banyak dari rekan-rekannya karena tekadnya memimpin klub untuk meraih trofi.
Maguire telah memegang ban kapten di Old Trafford selama lebih dari satu tahun di bawah kendali Ole Gunnar Solskjaer. Pemain berusia 28 tahun itu didatangkan dari Leicester City pada musim panas 2019 dengan rekor transfer £80 juta ($111 juta).
Maguire membawa The Red Devils muncul kembali sebagai kekuatan utama di puncak klasemen Liga Primer Inggris, meski saat ini tertinggal 11 poin dari Manchester City dengan kompetisi hanya menyisakan sepuluh pertandingan.
Maguire berjanji untuk melakukan segala sesuatunya dalam memberikan trofi kepada fans United.
"Ini adalah keistimewaan yang sangat besar; saya merasa sangat beruntung bisa memimpin klub ini dan menjadi kapten klub ini. Ini adalah seuatu kehormatan besar," ujar Maguire kepada UEFA.com jelang pertandingan leg pertama babak 16 besar Liga Europa lawan AC Milan, Jumat (12/3) dini hari WIB.
Pertandingan Berikut
"Saya melakukan semua yang saya bisa untuk menjadi kapten yang sukses, dan tentunya hal utama adalah mulai mengangkat trofi dan mulai memenangkan pertandingan-pertandingan sepakbola secara terus-menerus dan konsisten."
"Saya banyak menuntut. Saya yakin Anda bisa berbicara dengan banyak pemain [dan mereka akan memberitahu Anda bahwa] saya berisik di sekitar ruang ganti."
Sejak bergabung ke klub, Maguire mendapat kepercayaan di dalam starting XI Solskjaer, dengan sudah tampil 95 kali di berbagai ajang kompetisi.
Maguire mengaku menikmati bekerja bareng Solskjaer dan ia tidak ragu sang manajer membawa klub ke arah yang tepat.
"[Saya dan Ole] memiliki hubungan yang hebat," ujar Maguire lagi.
"Saya merasa ia telah bekerja dengan sangat baik--dia keren, tenang, tapi dia juga memiliki tim yang bisa dia pilih ketika membutuhkannya dan ketika para pemain perlu sedikit perhatian. Kami sangat dekat."
"Kami banyak berbicara sebelum latihan, sebelum pertandingan. Saya memberikan ide-ide saya kepadanya dan bagaimana perasaan saya tentang grup dan mentalitas grup, serta apa yang bisa kami tingkatkan dan ke mana kami bisa pergi sebagai sebuah klub, dan dia sama persis."