LIPUTAN SANDY MARIATNA DARI VILA-REAL, SPANYOL
Hari kedua kunjungan ke Spanyol bersama La Liga, Goal Indonesia bersama rekan jurnalis lain masih menelusuri comunitat Valenciana. Jika di hari pertama kami mengulik seputar Valencia, maka kali ini kami mengunjungi Vila-real, Castellon, tempat di mana markas Villarreal Club de Futbol berada.
Namun, jangan membayangkan Vila-real sebagai sebuah kota yang besar. Berlokasi di sebelah utara Valencia, wilayah ini ternyata merupakan desa kecil dengan bangunan-bangunan yang tidak terlalu tinggi. Bahkan, titik tertinggi di Vila-real adalah tribune tandang Estadio de la Ceramica, rumah Villarreal.
Membicarakan Villarreal tidak bisa dilepaskan dari industri keramik, yang jadi penggerak ekonomi utama di kota ini. Sekitar 95 persen keramik di Spanyol berasal dari sini. Salah satu perusahaan keramik yang terbesar adalah Pamesa Group, yang tak lain adalah sponsor utama Villarreal.
Bersama sejumlah perusahaan keramik lain, Pamesa berkolaborasi untuk menjadi sponsor Estadio de la Ceramica, yang dulu dikenal dengan nama El Madrigal. Tak heran apabila hampir di sekujur stadion memiliki dekorasi keramik.
Keterikatan dengan keramik adalah bukti kuat bahwa Villarreal adalah sedikit klub di dunia yang mampu menjalin koneksi yang begitu erat dengan lingkungan sekitarnya. "Kami adalah klub berbasis komunitas yang barangkali terkuat di dunia," kata Juan Anton de Salas, Kepala Departemen Internasional Villarreal.
Pertandingan Berikut
Masyarakat pun turut mendukung penuh aktivitas sepakbola Villarreal. Bayangkan, dari total 50 ribu penduduk di Vila-Real, 12 ribu di antaranya adalah pemegang tiket musiman di Estadio de la Ceramica. Banyak masyarakat sekitar yang mengirim anak-anaknya untuk masuk akademi Villarreal.
Di sinilah kawah candradimuka Villarreal, tempat di mana pemuda 12-18 tahun digembleng dan dididik. Tak heran, separuh lebih dari skuad di tim utama Villarreal merupakan pemain binaan mereka atau berasal dari komunitas di sana. Bek muda Pau Torres jadi salah satu yang paling menonjol.
Area akademi dan pusat latihan VIllarreal termasuk sangat luas. Terdapat asrama untuk mereka yang berasal dari luar kota dan tentu saja lapangan latihan yang berjumlah 13 untuk mewadahi 19 tim Villarreal yang terdiri dari segala level usia hingga yang bersifat rekreasional.
"Mungkin kami tidak memiliki fasilitas bintang lima seperti Real Madrid atau Barcelona. Namun kami bisa menjamin bahwa semua fasilitas ini terpakai. Superfungsional dan sangat dinamis," terang Juan Anton.
Lantaran berbasis komunitas dan dengan wilayah yang kecil, suasana keakraban di klub pun sangat kental. Barangkali itulah yang membuat Raul Albiol berlabuh di Villarreal pada 2019. Meski bukan jebolan akademi Villarreal, Albiol tetap dianggap sebagai putra daerah karena ia berasal dari Vilamarxant, sebuah kota di pinggiran Valencia.
LaLigaBerkat pengalaman matangnya dengan pernah memperkuat Real Madrid, Napoli, dan timnas Spanyol, Albiol jadi panutan di klub barunya ini. "Ya, saya banyak memberikan saran kepada pemain muda, di dalam dan luar lapangan. Dan saya juga belajar banyak dari mereka," ungkap Albiol ketika kami temui.
Kami juga berkesempatan berbincang dengan Hector Uso, kepala nutrisionis klub. Ia adalah sosok di balik keberhasilan Villarreal melakukan diet organik kepada para pemain di segala level usia. "Makanan olahan dan alkohol tidak ada manfaatnya bagi tubuh," tuturnya.
Tidak hanya menjadi produsen pemain, tim berjuluk The Yellow Submarine ini juga mulai berani beinvestasi pemain, seperti saat mereka membeli Paco Alcacer pada Januari lalu. Diboyong dari Borussia Dortmund senilai €25 juta, Alcacer jadi rekrutan termahal dalam sejarah klub.
Ke depan, Villarreal ingin terus mengembangkan nilai-nilai klub ke level internasional. Sejauh ini, mereka sudah membuka sejumlah sekolah akademi di berbagai negara seperti di Amerika Serikat, Australia, hingga Puerto Rico.
Endavant, Villarreal! Terus melangkah maju, Villarreal!