Bagaikan pucuk dicinta, ulam yang tiba.
Perumpamaan tersebut mungkin cocok dialamatkan kepada timnas Indonesia, yang dalam perjuangan untuk bisa tampil pada Piala Asia 2023. Merah-Putih mendambakan penawar dari kegagalan mereka tampil di Piala Dunia 2022, karena gagal total sepanjang kualifikasi.
Jordi Amat, pemain belakang dari K.A.S Eupen yang merupakan peserta Belgium Jupiler Pro League, dan pernah membela tim junior Spanyol, melayangkan impiannya untuk bisa membela timnas Indonesia.
Kepada Marco Negeri, secara eksklusif Jordi menuturkan harapan tersebut. Mengapa Indonesia? Karena Indonesia merupakan negara tempat neneknya lahir.
Nama Jordi semestinya tak begitu asing, karena pentas sepakbola Eropa sudah ia jelajahi, termasuk bersama Espanyol dan Rayo Vallecano di La Liga. Tapi, puncak kejayaan Jordi adalah ketika bisa membela Swansea di Liga Primer Inggris, selama empat tahun, dari 2013 hingga 2017.
Pertandingan berikutnya
Michael Laudrup yang membawa Jordi untuk mencicipi Liga Primer yang tersohor pada Juni 2013. Media di Tanah Britania Raya kala itu, melabeli Jordi sebagai pendatang baru yang layak disimak aksinya.
Berasal dari Barcelona, Catalonia, Jordi menjabatkan bagaimana keterkaitan dirinya dengan Indonesia. “Nenek saya dilahirkan di Makassar, Sulawesi dan merupakan sosok penting yang mendukung saya dalam karier sepakbola selama ini. Ibu dari nenek saya berasal dari Siau, dan ayahnya, yang tak lain moyang saya, adalah M.D. Kansil berasal dari Banda Neira, Maluku,” buka dia.
“Semenjak kecil, nenek saya sering menceritakan kepada saya tentang moyang saya yang merupakan Raja Siau yang ke-17, dan kisah-kisah tersebut telah membangunkan lagi naluri ingin tahu saya tentang Indonesia,” sambungnya.
“Saya dan keluarga masih menjaga silaturahmi dengan keluarga nenek saya di Indonesia, walau pun saya sendiri belum mempunyai kesempatan seperti nenek untuk mengunjungi mereka di sana karena kesibukan saya sebagai pesepakbola, selain itu karena usaha keluarga yang membutuhkan perhatian saya di Spanyol. Namun, saya tetap menyimpan impian untuk tiba di Ulu Siau suatu hari nanti, dan meluangkan masa bersama keluarga besar saya di sana,” kisah pemain berusia 29 tahun ini.
GettyTentu saja, Jordi tidak sungkan menjelaskan bagaimana keingintahuan dirinya tentang sepakbola Asia, dan Indonesia khususnya.
“Saya telah bermain sepakbola profesional selama 12 tahun di Eropa, dan saya ingin membawa pengalaman tersebut ke Asia, dengan memberikan apa yang saya punya dan bakti saya kepada Indonesia. Saya juga sadar bahwa lanskap sepakbola Asia telah berubah secara mendadak dalam beberapa tahun belakangan, dan ini memberikan indikasi yang cukup positif tentang prospek dan masa depan mereka. Faktor tersebut yang telah membuat saya tertarik untuk menjadi bagian dari komunitas sepakbola Indonesia, dan Asia lainnya,” jawabnya.
Bukan tidak mungkin, keinginannya menjajal sepakbola Asia diwujudkan dalam waktu dekat. Ia memang berencana hijrah ke Benua Kuning agar dapat menyesuaikan diri dengan laga dan atmosfer sepakbola di kawasan ini.
“Tahun ini merupakan musim ketiga saya beraksi di Eupen semenjak membela mereka pada 2019, dan ini merupakan musim terbaik saya. Sebagai kapten tim, apa yang lebih membanggakan adalah prestasi dari tim ini melebih ekspektasi semua hingga bisa menduduki posisi atas klasemen setelah menjalani sepuluh pertandingan.”
“Saya masih mempunyai kontrak dengan Eupen hingga tahun depan (2022), jadi buat sekarang, saya akan menghormati situasi tersebut dan fokus sepenuhnya kepada klub. Walau bagaimana pun, saya akan berpikiran terbuka dalam membuat keputusan, dan menghadapi apa saja kemungkinan yang menyangkut pekerjaan saya.”
GettyJika memang ada langkah dari PSSI, untuk membuat Jordi menjadi bagian timnas Indonesia, ia tidak akan menutup peluang tampil segera mungkin. Bahkan, pada Piala AFF, Desember nanti.
“Tentunya saya bersedia dan akan menerima tanggung jawab tersebut sepenuh jiwa saya, sekiranya dipilih untuk memperkuat pasukan Garuda untuk kejuaraan tersebut. Hakikatnya, prestasi Indonesia akan terletak pada kerja sama tim, namun secara pribadi saya tidak sabar untuk memberikan pengalaman yang ada pada saya buat Indonesia.”
Keinginan Jordi untuk membela timnas Indonesia tentunya akan menjadi kegembiraan tersendiri untuk suporter sepakbola Tanah Air. Berkaca pada bagaimana ekosistem sepakbola Indonesia yang begitu suram karena pandemi Covid-19, kehadiran Jordi yang pernah menjadi anak asuh Mauricio Pochettino di Espanyol ini, pastinya akan jadi berita baik. Andai PSSI dan FIFA bisa benar-benar memberi ruang untuk mewujudkan niat Jordi, ia bakal menjadi pemain kelas dunia pertama yang mewakili Indonesia di era modern.
Untuk penggemar sepakbola Asia Tenggara, perhatian akan terpusat lebih kepada timnas Indonesia di Piala AFF, turnamen yang kerap melahirkan bintang-bintang sepakbola Asia Tenggara. Dengan Jordi bakal menjaga barisan belakang Indonesia, dan muncul sebagai bintang baru Garuda untuk kejuaraan tersebut. Berita ini pastinya disambut oleh komunitas sepakbola Asia Tenggara yang haus naratif-naratif “bolasepak serantau” yang baru dan positif.
Getty