Presiden Atletico Madrid, Enrique Cerezo, mengkritik balik manajer Manchester City, Pep Guardiola.
Malam yang brutal terjadi saat Atletico disingkirkan Man City dengan agregat 1-0 pada leg kedua perempat-final Liga Champions di Stadion Wanda Metropolitano, Kamis (14/4) dini hari WIB.
Pada leg pertama, Guardiola menyebut Los Rojiblancos memainkan sepakbola "prasejarah" di Manchester. Sementara Kevin De Bruyne mengatakan bahwa Diego Simeone telah menyusun formasi 5-5-0.
Pertandingan berikutnya
“Kami adalah tim yang memiliki banyak status sehingga seseorang dapat menyinggung kami, tapi pada akhirnya telah ditunjukkan bahwa setiap orang memiliki prasejarahnya sendiri,” ucap Cerezo kepada Radio Marca, Kamis (14/4).
“Kami bermain dengan bagus, menyerang, dan City kemarin memainkan gaya prasejarah, bertahan dan memasang tembok di depan gawang mereka sehingga kami tidak bisa mencetak gol.”
“Semua orang telah melihatnya. City adalah tim yang sepenuhnya defensif. Pada babak kedua mereka menembak ke gawang sekali. Laga kemarin menunjukkan bahwa masing-masing memiliki prasejarah.”
“Itu adalah pertandingan yang, dengan sedikit keberuntungan, akan membawa kami ke semi-final. Kami tidak cukup beruntung untuk mencetak gol dan memaksakan perpanjangan waktu,” pungkasnya.
Adapun kini Atletico berpotensi menghadapi hukuman UEFA atas huru-hara yang terjadi menjelang akhir laga, dan berlanjut hingga ke lorong pemain saat kedua tim menuju ruang ganti.