Sota Kitano NXGN GFXGOAL

Sota Kitano: Remaja Dari Jepang Yang Mekar Layaknya Kagawa & Minamino

Untuk informasi lebih lanjut terkaid wonderkid-wonderkid terbaik sepakbola, ikuti NXGN di Instagram, Twitter, dan TikTok.

Cerezo Osaka dijuluki Bunga Sakura, jersey kandang mereka yang berwarna pink itu didesain dengan warna pepohonan yang menghiasi Kota Osaka.

Tapi, bukan cuma bunga sakura yang rutin mekar di sekitar Yanmar Stadium Nagai.

Artikel dilanjutkan di bawah ini

Reputasi Cerezo memproduksi pesepakbola berbakat, terutama mereka yang jago di sepertiga akhir, nyaris tak tertandingi di Jepang.

Reputasi tersebut pantas didapatkan oleh klub yang mengembangkan Shinji Kagawa dan Takumi Minamino, sebelum keduanya menjadi bintang di Eropa, dan kini mereka memiliki satu lagi bintang potensial yang siap mekar.

Gelandang serang Sota Kitano sudah meninggalkan impak yang besar sepanjang 2022, padahal tahun ini baru berjalan enam bulan lebih sedikit.

Februari kemarin, dia menjadi pemain termuda ketiga yang meneken kontrak profesional di Cerezo, cuma Kagawa dan Yoichiro Kakitani yang pernah melakoninya dengan usia yang lebih belia.

Tak sampai sepekan kemudian, Kitano merayakan gol senior pertamanya, menjadi pemain termuda yang pernah mencetak gol buat Cerezo.

Gol kemenangan Kitano ke gawang Kashima Antlers di Piala J. League, enam bulan sebelum ulang tahunnya yang ke-18, membawanya memecahkan rekor yang dipegang Minamino, dan perbandingan antara Kitano dengan bekas penyerang Liverpool serta mantan gelandan Man United itu tidak cuma soal klub profesional pertama mereka.

Simak wonderkid sepakbola terbaik lainnya bareng NXGN:

Keunggulan terbaik Kitano adalah kemampuannya menembus pertahanan lawan lewat giringan dan umpan, rekan-rekan satu timnya pun langsung jatuh cinta padanya mengingat seringnya Kitano menciptakan peluang.

"Dia punya bakat yang tidak kalah dari Shinji," ungkao Akio Kogiku, yang pernah melatih Kagawa ketika masih di akademi Cerezo. Dan Kitano terus membuktikannya lewat penampilan buat klub dan negara.

Dia sudah mencetak tiga gol di 16 penampilan buat Cerezo senior, dan bersinar buat Jepang U-20 di Turnamen Toulon belum lama ini, mencetak gol kemenangan di laga pertama kontra Aljazair.

There have been questions asked of his stamina and work off the ball in defensive transitions, but there is no doubt that he is learning to improve upon those weaknesses.

Stamina dan kerja tanpa bolanya dalam transisi bertahan memang harus dipertanyakan, tetapi tak diragukan bahwa dia terus belajar untuk menghilangkan kelemahan tersebut.

"Kemampuan bertahannya meningkat pesat," ujar wakil ketua teknis JFA, Masakuni Yamamoto. "Saya kaget dia banyak berubah setelah bertahun-tahun."

Jika Kitano bisa terus meningkatkan aspek tersebut sembari tak berhenti memoles kebolehannya di sepertiga akhir, maka mengikuti jejak Kagawa dan Minamino ke Eropa rasanya tak terhindarkan.

Satu lagi pesepakbola masa depan Jepang yang mekar bak bunga sakura di kota Osaka.

Iklan