Bagi banyak pemain sepak bola yang bercita-cita tinggi, Barcelona adalah tujuan utama. Jadi, apa yang terjadi jika Anda tiba di Camp Nou pada usia 19 tahun, dan semuanya tiba-tiba runtuh? Itulah yang terjadi pada Jean-Clair Todibo.
Namun, alih-alih membiarkan kekecewaan itu membuatnya terpuruk dan menentukan kariernya, bek tengah asal Prancis ini justru memanfaatkannya untuk memacu semangatnya. Dan sekarang dia adalah salah satu pemain bertahan yang paling didambakan di Eropa, dengan kemampuan untuk memilih klub berikutnya.
Bek tengah Nice dan Perancis ini telah menarik perhatian dari tim-tim terbesar di Eropa selama beberapa waktu, dan musim panas lalu menerima tawaran dari Manchester United ketika Harry Maguire tampaknya akan dijual ke West Ham. Pada akhirnya, mungkin termotivasi oleh pengalaman negatifnya di Catalunya, Todibo memutuskan untuk bertahan dan tetap bersama Nice, di mana ia tahu bahwa ia akan mendapat jaminan bermain secara reguler dan bisa menjadi jantung dari lini belakang tim.
“Saya tidak akan berbohong dan mengatakan bahwa saya tidak mengatakan pada diri sendiri bahwa mungkin saya harus bermain di ‘klub papan atas’...Tapi ada jaminan ketika bermain di Nice,” ujarnya kepada L'Equipe. “Saya mengalaminya secara berbeda dari situasi-situasi sebelumnya dalam karier saya. Pemikiran saya jauh lebih mendalam dan penuh pertimbangan. Saya tidak ingin membuat kesalahan dalam memilih. Saya tetap sangat tenang. Refleksi jauh lebih penting daripada saat saya memulai. Saya menunggu untuk diberikan proyek yang lengkap.”
Seiring dengan semakin dekatnya jendela transfer, klub-klub akan mengantri untuk mempresentasikan proyek mereka kepada Todibo. Dan United akan menjadi salah satu di antara mereka saat mereka menatap masa depan tanpa Raphael Varane, sembari mewaspadai bahwa mereka tidak bisa selalu mengandalkan kebugaran Lisandro Martinez.
Jadi mengapa pemain berusia 24 tahun ini begitu diminati? GOAL akan berusaha menjelaskannya