Menjelang laga Arsenal vs Liverpool, keharusan tuan rumah menghindari kekalahan menjadi narasi utama agar mereka terhindar dari krisis berkepanjangan. Benar saja, Arsenal bermain seolah habis disuntik energi baru sesuai janji Mikel Arteta. Tetapi The Gunners tak bisa menang dan malah mengalami cedera krusial ketika dua kuda pacu gelar Liga Primer Inggris bermain 2-2, Minggu (27/10).
The Gunners sudah unggul dalam kurun 10 menit, ketika Liverpool kecolongan bola lambung Ben White. Bukayo Saka, yang kembali dari cedera, menjemput operan yang jatuh dari langit itu, menggocek Andy Robertson untuk memotong ke dalam, dan menaklukkan Caoimhin Kelleher di tiang dekat - mencetak gol EPL-nya yang ke-50.
Tapi The Reds cuma tertinggal sebentar dan segera menetralkan skor. Sepak pojok Trent Alexander-Arnold diarahkan Luis Diaz ke kerumunan kotak penalti yang lalu ditanduk Virgil van Dijk.
Tak lama setelah turun minum, Arsenal kembali unggul. Perekik Declan Rice dari tengah area pertahanan Liverpool ditanduk mantap oleh Mikel Merino. Gol tersebut selamat dari cek VAR berkepanjangan, setelah jari kaki sang gelandang Spanyol didakwa onside sepersekian milimeter.
Tuan rumah mengendalikan sebagian besar babak kedua, tetapi justru kebobolan pada 10 menit terakhir. Umpan TAA, yang tak jauh berbeda dengan umpan White di gol pertama, mengiris area antara Jakub Kiwior dan Myles Lewis-Skelly dengan presisi. Darwin Nunez menjemput bola itu dan mengopernya untuk diselesaikan Mohamed Salah.
Kai Havertz mengira telah berhasil mencetak gol kemenangan untuk Arsenal dengan sebuah cungkilan, tetapi selebrasi bahkan tak sempat terpecah karena wasit sudah meniup peluit tanda pelanggaran sesaat sebelumnya. Para Gooners tentu akan mempertanyakan mengapa ofisial tak membiarkan momen tersebut berjalan dan menunggu pemeriksaan VAR, alih-alih langsung mendakwa pelanggaran.
GOAL menilai rating para pemain Arsenal melawan Liverpool di Emirates Stadium...