Ten Hag Out GFXGOAL

Tanpa Identitas & Harapan! 5 Alasan Erik Ten Hag Bukan Manajer Tepat Membawa Manchester United Maju

Old Trafford pernah menjadi stadion yang paling mengintimidasi bagi tim-tim lawan di sepakbola Inggris. Sir Alex Ferguson mengubah Manchester United menjadi mesin pemenang selama 27 tahun masa kepemimpinannya yang gemilang, membentuk beberapa tim kelas dunia melalui perpaduan lewat mempromosikan talenta akademi yang paling cemerlang dan bisnis yang cerdik di pasar transfer.

Ferguson juga memerintah ruang ganti dengan tangan besi, dan menuntut standar tertinggi dari setiap pemainnya. David Moyes, Louis van Gaal, Jose Mourinho, dan Ole Gunnar Solskjaer, semuanya terbukti menjadi penerus yang tidak layak. Erik ten Hag kini ditakdirkan untuk mengalami nasib yang sama.

Artikel dilanjutkan di bawah ini

Ferguson hanya kalah dalam 34 pertandingan kandang di Liga Primer dari 405 pertandingan yang ditangani: sebuah rekor yang tidak dapat disamai oleh lima pelatih yang menggantikannya dalam 196 pertandingan. Manchester City melaju dengan kemenangan 3-0 di kandang musuh bebuyutannya Minggu (29/1), dan satu-satunya kejutan di akhir pertandingan adalah tidak dapat mencetak setidaknya dua atau tiga gol lagi.

Manchester United memulai pertandingan dengan cukup baik, namun perbedaan antara kedua tim makin terlihat jelas saat pertandingan berjalan, dan Ten Hag benar-benar dikecoh oleh Pep Guardiola dalam hal taktik. Hasil tersebut memastikan awal terburuk Setan Merah di musim kompetisi kasta tertinggi sejak 1986/97, sehingga tertinggal 11 poin di belakang pemuncak klasemen Tottenham setelah hanya 10 pertandingan.

Ten Hag dikabarkan masih mendapat dukungan dari dewan direksi United, namun kesabaran mereka akan segera habis. Tidak ada hal positif yang dapat diambil dari penampilan tim yang mungkin menunjukkan perubahan signifikan yang akan terjadi.

Ya, ketidakpastian seputar rencana penjualan klub oleh keluarga Glazer telah menjadi gangguan yang tidak diinginkan. Sekarang tampaknya mereka akan tetap bertahan, setidaknya untuk sementara waktu, dengan Sir Jim Ratcliffe dan perusahaannya INEOS yang akan mengakuisisi 25 persen saham klub dengan tujuan untuk menyelesaikan pengambilalihan bertahap.

Namun itu bukanlah alasan yang cukup baik untuk melihat seberapa jauh United telah jatuh di bawah asuhan Ten Hag. Sangat jelas bahwa pelatih asal Belanda itu bukanlah orang yang tepat untuk pekerjaan ini, dan ia hanya bisa menyalahkan dirinya sendiri untuk posisi yang tidak dapat dipulihkan sekarang.